Pagi ini, seorang kawan yang adalah prodiakon curhat kepadaku. Seperti biasa, tugasnya adalah menghantarkan komuni ke umat yang sakit atau lansia. Tugas suci, penuh berkat, tapi ternyata juga penuh tantangan… dan godaan.
“Bapak Nathan,” katanya dengan nada prihatin, “tadi saya antar komuni ke rumah umat yang sakit. Disambut keluarga si umat dengan pakaian yang menggoda iman karena pakaiannya kurang kain!”
Aku, sebagai kawan yang penuh empati (dan sedikit usil), langsung menimpali, “Wah, rejeki mata itu, bro!”
“Bahaya, Bapak Nathan! Bisa penyok pintu mobil ” jawabnya sambil kelakar.
Setelah menenangkan diri dari cobaan pagi itu, dia lanjut bercerita soal homili Pastor Timotius Sinaga tadi pagi tentang godaan dalam hidup. Rupanya, homili pastor itu benar-benar relevan dalam kehidupan nyata—bahkan sebelum siang hari tiba!
Moral of the story: Sudah wajib hukumnya menerima Tubuh Kristus dengan pakaian yang layak. Jangan sampai ada yang terpaksa berdoa ekstra setelahnya! hahaha.