Hari yang kami tunggu-tunggu selama hampir lima tahun akhirnya tiba. Tanggal 31 Maret 2024, menjadi hari penuh makna ketika anakku, Stephen Julio Alexander Putra, resmi dibaptis menjadi seorang Katolik di Katedral St. Gemma Galgani Ketapang. Sebuah proses panjang yang tertunda, namun akhirnya terlaksana dengan indah.

Pembaptisan ini bukan hanya sekadar prosesi. Ada perjalanan panjang di baliknya, perjalanan yang tidak mudah. Lima tahun lebih kami menanti, berharap, dan berdoa. Terkadang, ada rasa kecewa, bahkan mungkin marah pada situasi yang seakan-akan menghalangi perjalanan ini. Tapi itulah hidup, kita semua berproses.

“Dak pape ye Dek, kita semua berproses….” Setiap orang punya waktunya sendiri, dan pembaptisanmu, Julio, adalah bagian dari proses itu. Tidak ada yang salah dengan menunggu, meski harus kuakui, di dalam hati, ada rasa ‘sakit’ yang menyelinap selama masa penantian ini. Rasa sakit yang tidak mudah untuk diungkapkan, tapi ini adalah Salib yang harus Papa pikul dengan penuh keteguhan akibat keegoisan Papa sendiri.

Ada saat-saat di mana aku bertanya, “Mengapa harus tertunda begitu lama?” Tapi kemudian, aku menyadari bahwa rencana Tuhan selalu lebih besar dari apa yang bisa kita pahami. Tuhan tahu kapan waktu yang tepat. Dan 31 Maret 2024 adalah waktu yang Dia pilih untukmu, Julio.

Selamat menjadi anak Tuhan, anakku. Pembaptisanmu adalah awal dari perjalanan imanmu, dan Papa berjanji akan selalu ada di sampingmu untuk membimbing dan mendukungmu. Perjalanan hidup mungkin tidak selalu mudah, tapi dengan iman yang kuat, Papa yakin kamu akan menjadi pribadi yang penuh kasih, kekuatan, dan harapan.

Anakku, Stephen Julio Alexander Putra, terimalah anugerah Tuhan dengan hati yang lapang. Kini, kamu resmi menjadi bagian dari keluarga besar umat Katolik, dan Papa bangga melihatmu menjalani ini. Jangan pernah lupa, proses panjang ini bukan tanpa alasan—Tuhan selalu punya rencana indah untuk setiap langkah hidupmu.

Papa akan selalu mencintaimu, selalu ada untukmu, dalam suka maupun duka.

-FD-